Naskah Kuno Cerita Panji Didaftarkan ke UNESCO

KEDIRI, KOMPAS.com – Naskah mahakarya cerita Panji didaftarkan atau dinominasikan ke UNESCO agar menjadi bagian dari ingatan kolektif dunia untuk kategori naskah kuno atau Memory of The World (MoW).

“Hasil dari pendaftaran itu akan keluar pada bulan Oktober nanti,” ujar Wardiman Djojonegoro selaku promotor nominasi itu saat menjadi pembicara dalam seminar Panji di gedung Monumen Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (25/3/2017).

Mantan menteri pendidikan dan Kebudayaan ini menuturkan pengajuan ke UNESCO didaftarkan sejak 2016 oleh Perpustakaan Nasional (perpusnas). Upaya ini, kata dia, sudah dirintis sejak setahun sebelumnya.

Pada pendaftaran itu, jumlah naskah yang disertakan mencapai 76 naskah cerita. Naskah itu tertuang dalam bidang kertas maupun bidang lontar yang seluruhnya merupakan koleksi Perpusnas.

Jumlah naskah relatif banyak dan di luar kebiasaan karena lazimnya pendaftaran MoW hanya diajukan dengan satu naskah.

Upaya penggalangan dukungan nominasi juga dilakukan kepada perpustakaan negara tetangga yang turut menyimpan naskah cerita Panji, seperti Malaysia, Kamboja, Thailand, British Library, dan Universitas Leiden.

Namun pada Februari 2017, Thailand memutuskan mundur dari penandatanganan dukungan itu.

Pendaftaran ke UNESCO, kata Wardiman, merupakan upaya penegasan kepada dunia internasional bahwa Indonesia mempunyai kreatifitas seni budaya yang tinggi.

Mahakarya cerita Panji yang berasal dari Jawa dengan nilai-nilainya itu mampu berkembang ke hampir seluruh wilayah nusantara hingga mancanegara.

Bahkan cerita itu menjadi inspirasi bagi seni lainnya seperti seni tari, seni pentas, seni wayang, maupun seni topeng.

“Ini juga sesuatu yang membanggakan bagi kita semua bangsa Indonesia. Masih banyak hal yang bisa digali dari cerita ini,” ujarnya berapi-api.

Akademisi dari Universitas Indonesia sekaligus Peneliti Naskah Panji Karsono H Saputra mengungkapkan, cerita Panji secara umum merupakan kisahan yang memuat tokoh utama seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Tokoh laki-laki itu bernama Panji Inu Kertapati yang mempunyai banyak varian nama semisal Panji Kudawanengpati.

Panji merupakan gelar bangsawan tinggi pada masa kuno. Sedangkan tokoh perempuan bernama Candrakirana. Tokoh ini juga mempunyai banyak varian nama, salah satunya Sekartaji.

Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim
Editor : Krisiandi

Sumber gambar utama: Pusat Konservasi Budaya Panji, http://budayapanji.com/informasi/

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2017/03/25/16182681/naskah.kuno.cerita.panji.didaftarkan.ke.unesco