Indonesia mengambil peran penting dalam bidang pendidikan yang menjadi prioritas UNESCO. Pada tahun 2015, Indonesia masih melanjutkan komitmennya untuk menempatkan bantuan tenaga ahli di Teacher Task Force for Education for All, sebuah program utama UNESCO untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas guru dalam membantu pencapaian Millennium Development Goals (MDGs). Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO telah membantu memfasilitasi tenaga ahli pendidikan Indonesia untuk ditempatkan di Sekretariat Task Force for Teachers.
Pada tanggal 14-17 Desember 2015, diselenggarakan pertemuan Steering Committee of the Task Force on Teachers di Kantor Pusat UNESCO Paris. Indonesia sebagai salah satu anggota Steering Committee hadir dalam pertemuan tersebut, yang diwakili oleh Staf Ahli Mendikbud RI Bidang Pembangunan Karakter. Dalam pertemuan tersebut, pihak Sekretariat kembali menyampaikan harapannya agar Indonesia bersedia melanjutkan komitmennya untuk mengirimkan tenaga ahli pendidikan untuk ditempatkan di Sekretariat. Menanggapi hal tersebut, Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter telah menyampaikan bahwa Pemerintah RI cq. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan berkoordinasi untuk melakukan proses seleksi tenaga ahli yang diperlukan.
Hal lain yang penting untuk dicatat dalam bidang pendidikan selama tahun 2015 adalah tentang pengadopsian draftEducation 2030 Framework for Action (FFA). Dokumen tersebut pertama kali dibahas pada acara World Education Forum 2015 (WEF 2015) di Incheon, Republik Korea, tanggal 19-22 Mei 2015. UNESCO memanfaatkan momentum Sidang Umum ke-38 untuk mengesahkan Education 2030 Framework for Action, yang berisi target-target pendidikan yang harus dicapai oleh masyarakat internasional pada tahun 2030. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI yang hadir pada saat pengadopsian draft FFA menyampaikan pernyataan singkat yang berisi komitmen Indonesia untuk memperjuangkan pendidikan sebagai salah satu prioritas nasional. Mendikbud mendukung target pendidikan pasca 2015 yang bertujuan “Ensure equitable quality education and lifelong learning for all by 2030“. Hal ini selaras dengan tujuan kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam Undang-undang Dasar RI 1945 yang menyatakan bahwa janji kemerdekaan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pada tahun 2015, Indonesia juga meraih prestasi dan menerima penghargaan di bidang pendidikan, yaitu UNESCO-Japan Prize on Education for Sustainable Development. Penghargaan UNESCO dalam bidang pendidikan tersebut baru diperkenalkan pertama kali pada Sidang Umum ke-38 UNESCO di tahun 2015 ini. Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (Jayagiri Center) Bandung terpilih sebagai salah satu dari tiga pemenang penghargaan tersebut. Acara penyerahan hadiah berlangung pada tanggal 5 November 2015 di UNESCO yang juga dihadiri oleh Mendikbud.
Kegiatan-kegiatan UNESCO lainnya di bidang pendidikan yang dihadiri oleh Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO dan/atau Delegasi Indonesia (Delri) dari Indonesia selama tahun 2015 adalah sebagai berikut.
- 28-30 Januari 2015 di Kantor Pusat UNESCO: 2nd UNESCO Forum on Global Citizenship Education(GCED). Building Peaceful and Sustainable Societies: Preparing Post 2015. Delri: Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO.
- 5-6 Februari 2015 di Kantor Pusat UNESCO: 4th World Forum Lifelong Learning for All, a Challenge to Face, a Willingness to Share. Delri: Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO.
- 19-22 Mei 2015 di Incheon, Republik Korea: World Education Forum (WEF) 2015, Incheon, Korea. Delri: Mendikbud, jajaran Kemdikbud, Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO.
- 26-27 Mei 2015 di Kantor Pusat UNESCO: Global Action Programme on Education for Sustainable Development(GAP) Partner Networking Meeting. Delri: Prof. Noor Endah Mochtar dan Ibu Santi Laila (staf KNIU).
- 9-10 Juni 2015 di Kantor Pusat UNESCO: Global High-Level Policy Forum on Online, Open and Flexible Higher Education for the Future we want. Merupakan kerjasama UNESCO dengan the International Council for Open and Distance Education (ICDE). Delri: Rektor Universitas Terbuka, Prof. Tian Belawati (sekaligus sebagai pembicara pada beberapa sesi pertemuan); Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO.
- 7-10 September 2015 di Kantor Pusat UNESCO: Celebrating International Day and UNESCO King Sejong Literacy Prize dan Hwang Ran Exhibition: “Beginning of the Bright”. Delri: Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO.
- 8 September 2015 di Kantor Pusat UNESCO: International Literacy Day. DG memberikan 2015 UNESCO King Sejong Literacy Prize dan UNESCO Confucius Prize for Literacy kepada Chili, Madagaskar, Mozambik, Slovakia dan Sri Lanka. Delri: Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO.
- 8-9 September 2015 di Kantor Pusat UNESCO: Global Meeting on “Literacy and Sustainable Societies”, on the Occasion of International Literacy Day 2015. Delri: Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO.
- 14-18 September 2015 di Kantor Pusat UNESCO: UNESCO/IIEP Workshop on Developing a Training Programme on Education Sector Planning in Indonesia. Delegasi Kemdikbud: Nandana Aditya Bhaswara, Jefry Fransincus, Lukmanul Hakim, Meirani Harsasi, Yadi Haryadi, Inu Kertapati, Adinanto Mahulae, Muhammad Rifan, Rudianto, dan Gogot Suharwoto.
- 26-28 Oktober 2015 di Kantor Pusat UNESCO: 9th Youth Forum of UNESCO. Tema: “Young Global Citizens for a Sustainable Planet“. Delri dari Indonesia: Biru Nitis Anjanie (Alumni Hubungan Internasional S1 Universitas Paramadina, dan Shintia Pramita Dewi (Corporate Communication, Graduate School of Communication, London School Public Relations di Jakarta). Delri dari Prancis: Andre Kevin, Raden Rahardito dan Andi Ilmi Irwan dari Komunitas Indonesia Berkebun, serta Bhirawa Arifi.
- 4 November 2015 di Kantor Pusat UNESCO: High Level Meeting to Adopt the Education 2030 Framework for Action. Mendikbud, Dr. Anies Baswedan, memberikan statement.
- 4 November 2015 di Kantor Pusat UNESCO: Launching of the Teacher Policy Development Guide. Indonesia co-sponsor. Lead by Mexico. Mendikbud, Dr. Anies Baswedan, secara simbolik memberikan buku tersebut ke negara lain.
- 5 November 2015 di Kantor Pusat UNESCO: Award Ceremony for the UNESCO-Japan Prize on Education for Sustainable Development 2015. Dihadiri Mendikbud, Dr. Anies Baswedan, dan Ketua Harian KNIU, Prof Arief Rahman. Pemenang: Asociación SERES (Guatemala/El Salvador), Centre for Development of Early Childhood, Non-Formal and Informal Education (Indonesia), dan RootAbility (Jerman)
- 7-8 Desember 2015 di Kantor Pusat UNESCO: UNESCO International Seminar “Getting Climate-Ready: ASPnet schools’ response to climate change”. Indonesia mengirimkan 10 peserta yang terdiri dari Koordinator ASPnet (Ibu Hasnah Gasim), 7 orang guru dan 2 siswa (termasuk Micka, putra Mendikbud) anggota ASPnet.
- 14-16 Desember 2015 di Kantor Pusat UNESCO: Teacher Task Force Steering Committee Meeting. Sebelumnya direncanakan tanggal 14-17 Des di Caracas, Venezuela. Delri: Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP., Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembangunan Karakter.