Dua Asesor Unesco Terpukau Ponpes Berbasis Konservasi Lingkungan di NTB

Jakarta – Tim Evaluasi Unesco Global Geopark semalam (17/5) tiba di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka adalah Maurizio Burlando (Italia) dan Soo Jae Lee (Korea Selatan).

Kedatangan keduanya ke Lombok adalah untuk menilai kelayakan dari Geopark Gunung Rinjani sebagai geopark dunia. Pagi ini, Rabu (18/5) keduanya dibawa oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dewan Pelaksana Harian Geopark menuju ke Pondok Pesantren Nurul Haramaen di Narmada.

“Kunjungan mereka ke Ponpes Nurul Haramaen diharapkan dapat membuktikan keseriusan kita, Pemprov NTB bahwa kita serius dalam pelestarian lingkungan dan juga penghijauan. Hal itukan juga salah satu penilaian dari kelayakan Rinjani sebagai geopark dunia,” kata Kadisbudpar NTB Lalu Muhammad Faozal di Pondok Pesantren Nurul Haramaen, Narmada, Mataram, NTB.

“Apalagi di pondok ini kan merupakan pusat studi konservasi. Dan juga para santrinya diajarkan untuk pelatihan menanam, kemudian juga melestarikan lingkungan serta menjaga lingkungan agar tetap indah,” lanjutnya.

Sementara itu, Maurizio Burlando, tim evaluasi asal Italia sangat terpukau saat menyaksikan kebun-kebun yang ada di pondok pesantren ini. Apalagi kebun-kebun ini dibuat oleh para santri yang rata-rata berusia 7 sampai 18 tahun.

“Biasanya pondok pesantren yang saya ketahui itu mengajarkan agama. Namun di sini, di NTB selain mengajarkan agama juga mengajarkan bagaimana cara menjaga lingkungan, membuat lingkungan menjadi hijau, serta melestarikan alam,” ucap Maurizio Burlando.

“Saya sangat senang sekali melihat anak-anak muda yang memiliki semangat dalam melestarikan lingkungan dan terus melakukan penghijauan,” imbuh Soo Jae Lee.

Setelah dari Pondok Pesantren Nurul Harmaen, kedua asesor ini dibawa berkunjung ke situs geologi di Aik Berik. Ada 5 air terjun yang terdapat di Aik Berik antara lain Benang Stokel, Benang Kelambu, Pangkelep Udang, Sesere, dan Kliwun.

Kedatangan kedua asesor dan juga Kadisbudpar NTB di situs geologi disambut langsung oleh Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Fathul Bahri. Menurut Fathul di Desa Aik Berik ini merupakan kawasan wisata yang ada di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

“Di sekitar kawasan ini terdapat hutan lindung, hutan kemasyarakatan atau agrowisata dan hutan lindung di wilayah Taman Nasional. Daerah ini juga menjadi awal jalir trekking ke Gunung Rinjani,” tutur Fathul.

Kedua asesor ini pun tampak kagum dengan keindahan air terjun yang ada di Aik Berik. Terlihat mereka berdua sibuk mengabadikan gambar air terjun tersebut.

“Rencananya hari ini mereka akan melihat pos pengamatan pertama Gunung Rinjani kemudian mereka akan ke jalur pendakian kedua di Senaru,” jelas Kabid Destinasi Disbudpar NTB Alfiah Iskandar di Hotel Royal, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Kamis (19/5/2016).(yds/imk)

Sumber: http://news.detik.com/berita/3213763/dua-asesor-unesco-terpukau-ponpes-berbasis-konservasi-lingkungan-di-ntb