Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu Bersiap Menjadi Wajah Pariwisata Jabar

INILAH, Bandung – Pembangunan infrastruktur di kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu terus menggeliat, dari mulai akses jalan di sepanjang Pantai Logi Pelabuhan Ratu menuju Kawasan Puncak Darma.

Juga, kelengkapan penunjang kegiatan pariwisata, seperti Geopark Information Centre, sanitasi air bersih, MCK, tempat sampah, panel penerangan dan kelengkapan lainnya terus dibenahi.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Ida Hernida saat dihubungi oleh INILAH, Jumat (17/11/2017).

Dia menjelaskan, dua tahun pasca ditetapkannya Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu menjadi Geopark Nasional atau tepatnya 11 November 2015 lalu oleh Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kementerian ESDM, terus terjadi akselerasi pembangunan di kawasan yang terletak di Jawa Barat bagian selatan tersebut.

Hal tersebut kata Ida, merupakan realisasi dari tiga upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong industri pariwisata di Jawa Barat. Yakni, Akses, Atraksi dan Amenitas.

“Pak Wagub (Wakil GUbernur Jawa Barat Deddy Mizwar) kan sudah mengatakan upaya-upaya tersebut, jadi kita di lapangan berbenah penuhi hal itu,” kata dia.

Ida pun optimis, Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu yang memiliki luas lebih dari 126 ribu hektare, setelah masuk pada nominsi UNESCO Global Geopark (UGG) dan dinilai oleh tim assesor UNESCO, akan segera dikukuhkan menjadi UGG. Dengan label itu, Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu dipastikan akan memiliki akses promosi internasional di bidang kepariwisataan.

“Memperoleh status itu tidak mudah. Syarat materil, diperlukan keterpaduan holistik antara kondisi alam, budaya, serta tingkat kesadaran penduduk. Keragaman bumi (geodiversity), keragaman hidup (biodiversity) dan keragaman budaya (cultural diversity) dibentuk dalam satu wadah menjadi sebuah kesatuan yang saling mendukung,” kata Ida.

Sementara untuk syarat formal, lanjut Ida, Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu harus meiliki lembaga formal yang bertanggungjawab sebagai badan pengelola. Baik publik, komunitas lokal, kepentingan swasta, serta badan riset dan pendidikan yang menyusun kegiatan perencanaan.

Selain itu ciri Geopark harus sudah memiliki branding atau label yang khas, termasuk melakukan publikasi dan aktivitas ekonomi kepariwisataan yang melibatkan masyarakat setempat.

Untuk diketahui, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan Akses, Atraksi dan Amenitas menjadi tiga pendekatan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membenahi dan mendorong industri pariwisata di Jawa Barat.

Menurut Wakil Gubernur yang akrab disapa Demiz ini, tiga hal tersebut menjadi hal mutlak untuk mengoptimalisasi potensi keragaman geologi, keragaman biologi, dan keragaman budaya yang ada di kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu.

Dia menuturkan, akses pendukung untuk kemudahan mobilitas wisatawan lokal dan mancanegara, pihaknya bersama Pemerintah Pusat kini tengah menggenjot berbagai pembangunan infrastruktur untuk memudahkan aktifitas pariwisata di Jawa Barat khususnya di kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu.

Proyek seperti jalan tol, pembangunan bandara internasional, serta layanan transportasi umum massal tengah dikebut pengerjaannya.

Terlebih, dengan harapan Menteri Pariwisata Arif Yahya untuk menjadikan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu sebagai destinasi kelas dunia, menjadikan akses udara sebagai kebutuhan utama yang tidak boleh diabaikan.

Untuk itu, Demiz meyakini, dengan operasionalisasi Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) 2018 mendatang, serta pembangunan Bandar Udara di daerah Cikembar dan Warung Kiara yang tengah diajukuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Pusat untuk segera dibangun, akan menjadi akses primer untuk kemudahan kegiatan pariwisata di Jawa Barat.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa beroperasi dan meningkatkan kepariwisataan di Jawa Barat. Dan tahun depan juga kita akan membangun bandara di Palabuhanratu untuk membangun destinasi wisata yang In Shaa Allah berskala internasional pada 2019 nanti, yaitu Geopark Ciletuh-Palabuhanratu,” kata Demiz saat pemaparan pada event tahunan Asita West Java Travel Fair (AWJTF) 2017 di Atrium 23 Paskal Shopping Mall, Jl. Pasirkaliki No. 23, Kota Bandung, Jumat (13/10/17) lalu.

Selain itu, ia pun memaparkan dari sisi atraksi, baik berupa sumber daya alam, seni, dan budaya Jawa Barat sendiri memiliki lebih dari 1.300 destinasi pariwisata yang sebagian besar di antaranya adalah potensi industri kebudayaan.

Dari sisi Amenitas, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat dipastikan terus mendorong berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat untuk membangun fasilitas di berbagai destinasi wisata di Jawa Barat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri saat ini terus mendorong hadirnya investasi di bidang industri wisata, khususnya untuk jasa akomodasi, restoran dan lainnya, terutama di kabupaten/kota serta kawasan wisata yang belum memiliki amenitas wisata berstandar internasional. [ito]

Oleh: Dea

Sumber: http://www.inilahkoran.com/berita/bandung/73845/geopark-ciletuh-pelabuhan-ratu-bersiap-menjadi-wajah-pariwisata-jabar