KabarIndonesia – Samosir, Sebagaimana diketahui bahwa Geopark Kaldera Toba yang mengusung tema ‘supervolcano’ pada tahun 2015 yang lalu telah diusulkan menjadi Anggota UNESCO Global Geopark. Namun waktu itu pada sidang di Jepang, UNESCO mengumumkan GKT belum berhasil menjadi anggota GGN.
Selanjutnya dari hasil penilaian dan pemantauan saat berkunjung ke kawasan Geopark Kaldera Toba (GKT) pada 2014, Tim UNESCO memberi rekomendasi dan harapan agar Sumatera Utara sebagai pengusul menindaklanjuti beberapa saran yang disampaikan.
“Mencermati hal tersebut, Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi mengins¬truk¬sikan dibentuknya tim percepatan persiapan pengusulan Geopark Kaldera Toba menjadi Global Geopark Network UNESCO” tulis Ilyas Sitorus, Kepala Biro Humas dan Protokol Kantor Gubsu mengabarkan kepada Pewarta KabarIndonesia.
Selanjutnya dikabarkan bahwa tim ini nantinya akan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung untuk me¬nindaklanjuti lima poin rekomendasi UNESCO. “Yang penting adalah kita fokus pada lima poin rekomendasi UNESCO, karenanya perlu dibuat tim percepatan pengusulan Geopark Kaldera Toba menjadi GGN UNESCO,” tegas Gubsu saat memimpin rapat tin¬dak lanjut pengusulan Geopark Kaldera Toba menjadi Global Geopark Network (GGN) UNESCO di Kantor Gubsu, Selasa (9/5).
Pada rapat tersebut, T.Erry Nuradi menyampaikan bahwa ada lima poin rekomendasi UNESCO yang harus segera ditindaklanjuti. Kelima point tersebut yakni pertama, akitivitas edukasi terpadu pada masing-masing geo area dengan tema geopark super volcano sudah dalam taraf implementasi. Kedua, panel edukasi geologi dan informasi yang lebih fokus pada informasi tematik. Ketiga, diperlukan strategi pemasaran dan promosi. Keempat pengembangan budaya perlu lebih ditingkatkan dan lebih banyak. Terakhir, aktivitas geopark di lapangan harus sudah terjadi pada ke¬empat geo area GKT sebagai satu kesatuan dan harmonis termasuk aktifitas ekonomi keberlanjutan masyarakat.
Erry meminta tim harus dapat menyelesaikan pemenuhan lima rekomendasi UNESCO pada Agustus 2017 sebelum pengajuan kembali GKT sebagai anggota GGN UNESCO pada Oktober-November 2017. “Ibu Wagub, saya tugaskan untuk memimpin rapat, dengan melibatkan kabupaten se-kawasan Danau Toba. Hal ini agar kita fokus pada lima poin rekomendasi UNESCO, apa dan siapa bekerja dan tanggung jawabnya apa; Bagi pejabat SKPD Pemprovsu yang tidak serius mendukung, jabatannya akan dievaluasi,”ujar Erry.
Gubsu adalah Ketua Dewan Pengarah pada Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) Sumatera Utara sedangkan Wagubsu sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah. Sementara Anggota Dewan Pengarah adalah Sekda Provsu dan tujuh bupati se-kawasan Danau toba yaitu Simalungun, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Samosir, Dairi dan Karo.
Hadir dalam rapat tersebut Ketua Dewan Pakar Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba (BP-GKT), Dr RE Nainggolan MM, Ketua Badan Pelaksanaan Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) Ir. Alimin Ginting MSc dan anggota dewan pakar lainnya seperti Mauritz Pasaribu, Sahat Simatupang, Pembuat peta Michael Rony, M Tata dari Badan Otorita Danau Toba. Turut hadir beberapa pimpinan SKPD Sumatera Utara yakni Kadis Perhubungan, Kepala Badan Lingkungan Hidup Provsu, Kadis Kehutanan, Kadis Kelautan dan Perikanan , Kepala Dinas Kominfo.
RE Nainggolan yang juga Ketua Dewan Pembina “RE Foundation” tersebut mengatakan kelompok pakar mengapresiasi, rapat yang digelar karena sudah lama dinantikan pihaknya. “Kami menyadari penuh ini bukan tugas gampang, butuh effort besar dan koordinasi melibatkan tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba yang memiliki tanggungjawab masing-masing. Unesco sudah beri rekomendasi, kelima rekomendasi sangat jelas dan diketahui semua pihak,” kata RE Nainggolan.
RE Nainggolan memuji Gubsu yang sangat serius memberikan perhatiannya dalam membangun kawasan Danau Toba. “Pak Gubsu tadi sampai memberikan peringatan kepada para SKPD terkait, jika ada SKPD yang tidak serius dalam mendukung percepatan persiapan pengusulan Geopark Kaldera Toba menjadi Global Geopark Network UNESCO, Pak Gubsu akan melakukan evaluasi kepada pejabat SKPD tersebut. Jadi kita sangat mengapresiasi perhatian Gubsu ini, dan ini membuktikan kalau Pak Gubsu sangat serius mendorong percepatan persiapan pengusulan Geopark Kaldera Toba ini menjadi Global Geopark Network UNESCO,” katanya.
Sementara Alimin Ginting selaku Ketua BP-GKT mengatakan bahwa untuk memenuhi rekomendasi Unesco dan pengelolaan GKT membutuhkan dana sekitar Rp100 miliar. Namun dana tersebut menurutnya sangat kecil jika dibandingkan manfaat yang diterima Su¬matera Utara apabila GKT masuk dalam GGN Unesco.
Dijelaskannya, apabila GKT masuk menjadi Anggota UNESCO GGN, maka manfaat ekonomi yang diperoleh apabila sudah dioperasikan akan mampu menghadirkan wisatawan asing yang dapat menggerakkan perekonomian daerah. Demikian dikabarkan Biro Humas dan Protokol, kantor Gubernur Sumatera Utara (*)
Oleh: Danny Melani Butarbutar
Sumber gambar fitur: http://kalderatobageopark.blogspot.co.uk