Togel Online Terlengkap dan Terpercaya 2022 online togel terlengkap kami menyediakan permainan online togel terbaik dan terpercaya di Indonesia.

Rekomendasi memilih situs online togel tebaik tahun 2021, menerima deposit menggunakan pulsa

https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/
Januari – KWRI UNESCO | Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO https://kwriu.kemdikbud.go.id KWRI UNESCO | Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO Mon, 29 Jan 2018 15:46:05 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.2.20 https://kwriu.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/11/cropped-icon-2-32x32.png Januari – KWRI UNESCO | Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO https://kwriu.kemdikbud.go.id 32 32 Sumsel Diusulkan Jadi Tuan Rumah Pertemuan para Peneliti Biosfer Dunia https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/sumsel-diusulkan-jadi-tuan-rumah-pertemuan-para-peneliti-biosfer-dunia/ Sat, 27 Jan 2018 15:34:48 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13549 Palembang, Gatra.com – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsul) diusulkan menjadi tuan rumah pertemuan para peneliti biosfer dunia. Pengusulan ini seiring dengan diajukannya kawasan Taman Nasional (TN) Sembilang-Berbak, Suaka Margasatwa (SM) Dangku dan sekitarnya menjadi kawasan biosfer dunia ke-12 tahun ini.

Executive Direktur The Indonesian Man and the Biosphere (MAB) Programme National, Purwanto menyampaikan, pengajuan kawasan Taman Nasional Sembilang-Berbak dan kawasan konservasi Dangku telah dilakukan sejak dua tahun terakhir kepada The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

UNESCO baru akan mengumumkan usulan tersebut pada Februari nanti dan penetapannya akan dilakukan pada sidang tahunan organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan pada Perserikat Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut.

Pengusulan taman nasional di Sumsel inipun sejalan dengan mengajukan Sumsel sebagai tuan rumah konfrensi para peneliti biosfer dunia. “Melalui Komite Nasional Program MAB UNESCO Indonesia sudah mengajukan Berbak-Sembilang dengan koor area konservasi lainnya sebagai kawasan biosfer dunia,” katanya.

“Hasilnya baru bisa diketahui saat sidang [konferensi] yang harapannya bisa diselenggarakan di Sumsel,” katanya usai melakukan kunjungan bersama Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Griya Agung, Jumat (26/1).

Jika Sumsel berhasil ditunjuk sebagai tuan rumah, maka akan menjadi provinsi pertama di kawasan Asia Tenggara atau yang kedua di Asia yang menjadi tuan rumah konferensi para peneliti biosfer dunia. “Jika sudah ditetapkan, maka peserta konferensi akan melakukan kunjungan di dua kawasan tersebut,” katanya.

Purwanto menjelaskan, ada berbagai keuntungan jika kawasan TN Sembilang dan sekitarnya ditetapkan sebagai biosfer dunia, di antaranya mampu meningkatkan nilai dan upaya konservasi di kawasan tersebut. Penetapan juga akan turut menjaga dan melindungi wilayah tersebut sebagai kawasan penting.

“Bisa banyak upaya konservasi melindungi kawasan tersebut. Tidak hanya konservasi, juga kegiatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat guna menjaga kawasan tersebut,” ungkapnya.

Saat ini, Indonesia memiliki 11 kawasan yang ditetapkan sebagai bisofer dunia, di antaranya Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Bromo, Taman Nasional Siberuet, hingga Taman Nasional Wakatobi. Pada 2018, selain Taman Nasional Berbak Sembilang, diajukan dua taman nasional lainnya, yakni Taman Nasional Rinjani dan Taman Nasional Betung Kerihun di Kapus.

“Secara kawasan biosfer dunia, tahun ini ada tiga kawasan yang diajukan dan akan ditetapkan pada konfrensi tahun nanti, 23-28 Juni nanti, sekaligus kunjungan ke kawasan tersebut,” katanya.

Sementara Gubernur Alex Noerdin menyambut baik pengusulan Sumsel sebagai tuan rumah pertemuan lingkungan tersebut. Penetapan kawasan itu juga akan membantu pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian kawasan konservasi di sana.

“Penetapan internasional akan makin menjadikan kawasan tersebut terlindungi. Ini sesuai dengan visi pemerintah menetapkan Sumsel Go Green,” katanya.

Reporter: Tasmalinda
Editor: Iwan sutiawan

Sumber: https://www.gatra.com/nusantara/sumatera/305502-sumsel-diusulkan-jadi-tuan-rumah-pertemuan-peneliti-biosfer-dunia

]]>
Wisatawan apresiasi pembenahan infrastruktur Danau Toba https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/wisatawan-apresiasi-pembenahan-infrastruktur-danau-toba/ Thu, 25 Jan 2018 15:40:29 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13551

Terima kasih untuk pak Presiden Jokowi. Infrastruktur jalan ke Danau Toba sudah semakin bagus.

Samosir, Sumut (ANTARA News) – Program pemerintah pusat mengembangkan pariwisata kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, dengan memperbaiki infrastruktur di sejumlah daerah mendapat apresiasi dari wisatawan.

“Terima kasih untuk pak Presiden Jokowi. Infrastruktur jalan ke Danau Toba sudah semakin bagus,” kata Rikson Sinaga, warga Kota Medan di Samosir, Sumatera Utara, Kamis.

Dia menilai, dengan baiknya jalan di kawasan Danau Toba, para wisatawan akan semakin mudah mencapai objek wisata yang tersebar di Danau Toba.

Disebutkannya, jalan menuju Danau Toba dari Tigaras Kabupaten Simalungun dan kawasan Tele ke Pangururan Kabupaten Samosir sudah dibenahi.

Harapannya, pemerintah daerah kawasan Danau Toba mendukung program pemerintah pusat dengan melakukan pembenahan infrastruktur pendukung menuju destinasi wisata kelas dunia.

Bupati Samosir Rapidin Simbolon dalam beberapa kesempatan menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten mewujudkan Danau Toba menjadi Unesco Global Geopark atau taman bumi.

Pemerintah Kabupaten juga siap melawan kerusakan lingkungan dan pengayaan intelektual bangsa dalam rangka membangun ekonomi kerakyatan, dan melakukan revolusi mental bangsa.

Pewarta: Warsito
Editor: Kunto Wibisono

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/680511/wisatawan-apresiasi-pembenahan-infrastruktur-danau-toba

]]>
5 Destinasi Warisan Dunia, Subak Bali dan Lorentz Diincar Turis Dunia https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/5-destinasi-warisan-dunia-subak-bali-dan-lorentz-diincar-turis-dunia/ Thu, 25 Jan 2018 15:29:34 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13547 JAKARTA, iNews.id – Sebagai negara yang memiliki banyak pulau, Indonesia memiliki keindahan alam yang memesona. Tak sedikit wisatawan dunia yang mengagumi Indonesia. Bahkan, beberapa keindahan alam di Indonesia ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

UNESCO menyeleksi berbagai destinasi, karya dan budaya untuk ditetapkan sebagi Situs Warisan Dunia. Penetapan suatu tempat menjadi Situs Warisan Dunia oleh UNESCO merupakan cara melestarikan tempat-tempat penting tersebut dan mempromosikan agar lebih dikenal oleh Dunia.

Di Indonesia, ada banyak destinasi yang masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, seperti Taman Nasioal Ujung Kulon, Taman Nasional Lorentz, Hutan Hujan Tropis Sumatera dan lainnya.

Bagi Anda yang penasaran seperti apa keindahan alam Indonesia yang masuk ke dalam warisan dunia? Berikut ulasannya, seperti dirangkum iNews.id, Rabu (24/1/2018).

Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kolon ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia pada 1991. Di sana, terdapat satwa langka yaitu Badak Jawa bercula satu. Jumlah Badak di Hutan lindung ini, berjumlah sekitar 60 badak. Selain badak Jawa, di sana juga terdapat Owa Jawa, Macan Tutul Jawa, Banteng, Lutung Budeng dan lain-lain. Taman Nasional Ujung Kulon terbentuk akibat letusan Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883, yang menghancurkan wilayah pertanian dan mengubahnya menjadi hutan belantara.

Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorenz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Di sana, terdapat keanekaragaman hayati terlengkap di Asia Pasifik. Salah satu objek wisata yang terkenal adalah Gunung Cartenz yang masuk dalam salah satu puncak tertinggi dunia, yang diselimuti salju abadi. Taman Nasional Lorens ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia pada 1999.

Hutan Hujan Tropis Sumatera

Hutan Hujan Tropis Sumatera terdiri dari tiga taman nasional, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Di sana, terdapat banyak spesias yang hampir punah seperti orangutan sumatera, harimau sumatera, badak sumatera, dan gajah sumatera. Hutan Hujan Tropis ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia pada 2004.

Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo menjadi situs warisan dunia pada 1991. Pulau Komodo masuk sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan Komodo. Di sana, terdapat lebih dari 2.000 ekor komodo. Anda dapat melihat langsung kehidupan Komodo. Lokasi Pulau Komodo ada di sebelah barat pulau sumbawa.

Sistem Subak, Bali

Sistem Subak merupakan sistem irigasi dan bendungan yang digunakan untuk bercocok tanam padi. Pemandangan sawah yang indah dan budaya yang kental sangat terasa di Bali. Subak memiliki Pura Uluncarik atau Pura Bedugul, yang dibangun untuk menghormati Dewi Sri. Sistem Subak di Bali menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2012.

Editor : Vien Dimyati

Sumber: http://www.inews.id/travel/read/5-destinasi-warisan-dunia-subak-bali-dan-lorentz-diincar-turis-dunia?sub_slug=destinasi

]]>
4 Fakta Geopark Ciletuh, Situs Baru UNESCO Global Geopark Read https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/4-fakta-geopark-ciletuh-situs-baru-unesco-global-geopark-read/ Thu, 25 Jan 2018 15:21:13 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13545 Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, pada April mendatang akan ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Pengumuman Geopark Ciletuh sebagai UGG akan bersamaan dengan penetapan Geopark Rinjani, Lombok, yang juga turut menyandang gelar tersebut.

Dengan keputusan ini, UGG di Indonesia kini akan menjadi empat situs, ditambah dua geopark sebelumnya, yakni Geopark Gunung Batur, Bali, dan Geopark Gunung Sewu, Jawa Timur. Hal ini tentunya menjadi kebanggan masyarakat Indonesia. Bahkan, Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai UGG diprediksi akan membuat tempat ini semakin terkenal dan membuat turis mancanegara mulai tertarik untuk berkunjung ke sana.

Untuk itu, bagi kamu yang belum mengetahui tentang Geopark Ciletuh, berikut kumparan (kumparan.com) rangkum lima faktanya:

  1. Mencakup 8 Kecamatan dan 50 Objek Wisata
    Dilansir dari situs resmi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, luas situs mencapai 126.100 hektar. Kawasannya meliputi 74 desa dalam 8 kecamatan. Karena sangat luas, tentu geopark ini tak cukup dijelajahi dalam sehari.

    Apalagi Geopark Ciletuh sendiri dibagi menjadi tiga area, yakni Geoarea Ciletuh, Geoarea Simpenan, Geoarea Cisolok. Tersebar 50 objek wisata yang bisa kamu nikmati di sana.

  2. Memiliki 9 Curug
    Bentang alam Ciletuh didominasi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi. Di antara tebing-tebing itu, terdapat sembilan curug atau air terjun yang mengalir deras. Yang populer di antaranya adalah Curug Cimarinjung, Cikanteh, Awang.

    Tim asesor UNESCO juga sudah mengunjungi Curug Cimarinjung untuk mengecek pengelolaan dan infrastruktur situs tersebut. Air terjun yang berada di Desa Ciemas itu memiliki akses yang sangat mudah, cukup berjalan kaki selama tiga menit dari area parkir.

  3. Terdiri atas 5 Situs Konservasi
    Dengan lanskap alam yang variatif, tak heran jika Geopark Ciletuh juga memiliki kekayaan biodiversitas. Kekayaan flora dan fauna Ciletuh dijaga dalam 5 situs konservasi yang dikelola dengan baik.

    Situs konservasi itu berupa hutan primer dan sekunder, yakni Cagar Alam Cibanteng, Tangkubanperahu, Suaka Margasatwa Cikepuh, Taman Wisata Alam Sukawayana, dan Konservasi Penyu Hijau.

  4. Dihiasi 11 Pantai Cantik
    Geopark Ciletuh juga punya garis pantai yang cukup panjang. Jika dihitung-hitung ada 11 pantai yang tersebar di sana. Kebanyakan pantai berpasir putih, namun ada pula pantai didominasi bantuan sehingga tidak aman disinggahi perahu.

    Pantai-pantai yang terkenal di antaranya adalah Pantai Ombaktujuh, Batununggul, dan Palangpang. Sedangkan pantai yang jadi tempat bertelur penyu hijau adalah Pantai Cibulakan, Citirem, dan Pangumbahan.

Sumber: https://kumparan.com/@kumparantravel/4-fakta-geopark-ciletuh-situs-baru-unesco-global-geopark#rDLHSYhC7S5A2J8e.99

]]>
UNESCO Rilis Daftar Situs Warisan Dunia yang Terancam Punah https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/unesco-rilis-daftar-situs-warisan-dunia-yang-terancam-punah/ Thu, 25 Jan 2018 14:03:40 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13542 Jakarta, CNN Indonesia — Tak berkurang dan malah bertambah, itulah yang terjadi dalam daftar Situs Warisan Dunia yang Terancam Punah versi UNESCO.

Pada awal tahun ini, UNESCO kembali merilis daftar yang bertambah 21 lokasi baru. Secara total, saat ini ada 54 lokasi yang terancam punah.

Indonesia “menyumbang” satu lokasi dalam daftar yang tak membanggakan itu. Hutan hujan di Sumatera disebut UNESCO terancam punah akibat ulah manusia.

Tak hanya floranya, faunanya juga mendapat ancaman yang sama.

Senasib dengan Sumatera, ancaman kepunahan juga dialami hutan hujan di Honduras, hutan hujan Atsinanana di Madagaskar, dataran Selous Game di Tanzania, dataran Air and Ténéré di Nigeria, Taman Nasional Niokolo-Koba di Senegal, Taman Nasional Everglades di Florida, Pulau East Rennell di Kepulauan Solomon, dan gugusan terumbu karang di Belize.

Serbuan turis juga menyumbang ancaman kepunahan bangunan bersejarah yang ada di kawasan Vienna di Austria, Pusat Sejarah Shakhrisyabz di Uzbekistan, Monumen Kosovo di Serbia, kota Potosi di Bolivia, kota Coro di Venezuela, kota Liverpool di Inggris, dan Gereja Nativity Betlehem di Palestina.

Tak hanya manusia, faktor bencana seperti gempa, banjir, pemanasan global, dan kebakaran juga membuat sejumlah lokasi terancam punah seperti kuil Chan Chan di Peru, kuil Timbuktu di Mali, kawasan Humberstone and Santa Laura di Chile, Reruntuhan Abu Mena di Mesir, dan Makam Kasubi di Uganda.

UNESCO tidak cuma merilis daftar yang menakutkan ini. Terdapat juga laporan usaha penyelamatannya yang berbuah manis, seperti yang dilakukan di Kuil Ankor Wat di Kamboja, Kota Tua Dubrovnik di Kroasia, Ladang Garam Wieliczka di Polandia, dan Area Konservasi Ngorongoro di Tanzania.

Ada juga laporan usaha penyelamatannya yang masih berlangsung, seperti di Taman Nasional Royal Chitwan di Nepal, Situs Arkeologi Delphi di Yunani, Penangkaran Paus El Vizcaino di Meksiko, Taman Nasional Kenya, dan Taman Nasional Kanada.

Jika ada waktu dan uang, tak ada salahnya mengunjungi salah satu lokasi-lokasi di atas. Kalau ada dana lebih, bisa juga menyumbangkan donasi untuk usaha pelestariannya.(ard)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180125172829-269-271579/unesco-rilis-daftar-situs-warisan-dunia-yang-terancam-punah

]]>
Kebun Raya Bogor Ditargetkan Jadi Warisan Dunia UNESCO 2020 https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/kebun-raya-bogor-ditargetkan-jadi-warisan-dunia-unesco-2020/ Tue, 23 Jan 2018 10:57:20 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13414 BOGOR – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengusulkan Kebun Raya Bogor (KRB) menjadi warisan dunia UNESCO. Ditargetkan, Tahun 2020 ditargetkan rencana tersebut dapat terwujud karena KRB menyimpan banyak nilai historis.

“Kami menargetkan akhir Januari ini diusulkan ke UNESCO, jika sudah diusulkan maka UNESCO akan mengecek semua dokumen, jadi harus mengendap setahun dulu sebelum masuk nominasi. Ditargetkan Tahun 2020 dapat terwujud,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati dalam acara Focus Group Discussion Pengusulan Kebun Raya Bogor menjadi Warisan Dunia, di Gedung Konservasi PKT Kebun Raya LIPI, Kota Bogor, Senin 22 Januari 2018.

Untuk itu, ia meminta komitmen semua pihak, termasuk dukungan tertulis dari stakeholder terkait terutama dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Menurutnya, KRB perlu ditetapkan jadi warisan dunia karena punya nilai sejarah dan keindahan alam.

“Kalau sudah menjadi warisan dunia otomatis bisa menyelamatkan Kebun Raya Bogor dari ancaman, apalagi Kebun Raya Bogor lebih banyak yang dapat ditawarkan dibandingkan SBG (Singapore Botanic Garden) juga memiliki nilai jual dalam hal promosi dan kerja sama serta pendapatan sebagai ecotourism,” tambahnya.

Kebun Raya Bogor sejak dahulu sangat bermanfaat, bukan hanya bagi masyarakat Bogor tetapi juga untuk Jawa Barat, Indonesia bahkan dunia. Kebun Raya Bogor juga sudah memiliki 2 kriteria sebagai World Heritage Site dari 10 kriteria.

Kriteria tersebut menunjukkan pertukaran nilai-nilai kemanusiaan yang penting dalam rentang waktu tertentu atau dalam wilayah budaya dunia pada perkembangan arsitektur atau teknologi, seni monumental, desain kota atau desain lanskap dan menjadi contoh yang luar biasa dari jenis bangunan, arsitektur atau teknologi lansekap yang menggambarkan tahap dalam sejarah manusia.

“2 kriteria itu kita yang menentukan untuk diajukan ke UNESCO, sebetulnya Indonesia bisa mengajukan 10 kriteria, tapi semua kembali kepada dukungan dan dokumen pendukung,” tutur Enny.

Ia meminta dukungan Pemkot Bogor, terutama komitmen berupa rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang tidak diubah sampai kapanpun dan sama-sama menjaga Kebun Raya Bogor dengan zonasi tertentu, kemudian membuat Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur mengenai transportasi hingga Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Saya setuju apa yang dikatakan Pak Wali, jadi tidak hanya disiapkan di dalamnya saja, tetapi juga diluarnya,” terangnya.

Enny menilai, jika Kebun Raya Bogor resmi dijadikan warisan dunia, maka akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal dan internasional. Jadi tidak hanya Kebun Raya Bogor yang akan berkembang sektor lain pun juga akan berkembang.

Ia mengajak kepada semua untuk merubah paradigma bahwa Kebun Raya Bogor, bukan hanya hijau dan sejuk tetapi ada manfaat lain, seperti manfaat tanaman untuk pengobatan karena di Kebun Raya Bogor tempat penelitian dan banyak ditanam tanaman obat.

“Jadi Kebun Raya Bogor harus dijadikan public space atau bagaimana orang berbondong-bondong datang ke Kebun Raya untuk kegiatan-kegiatan tertentu,” pungkasnya.

Pewarta: Putra Ramadhani Astyawan

Sumber berita dan gambar fitur: https://news.okezone.com/read/2018/01/23/337/1848787/kebun-raya-bogor-ditargetkan-jadi-warisan-dunia-unesco-2020

]]>
Gunung Rinjani akan Terdaftar sebagai Global Geopark UNESCO Tahun Ini https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/gunung-rinjani-akan-terdaftar-sebagai-global-geopark-unesco-tahun-ini/ Sat, 20 Jan 2018 10:36:59 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13334 Gunung Rinjani, Lombok, telah lama digadang-gadang sebagai Geopark berkelas dunia. Bahkan sejak akhir 2016 silam, gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia itu telah dipresentasikan oleh Kementerian Pariwisata pada forum The 7th International Conference on UNESCO Global Geopark 2016 di Torbay, Inggris. Rinjani juga telah dinilai langsung oleh tim asesor UNESCO.

Perjuangan yang memakan waktu cukup lama itu akhirnya berbuah manis. Sebuah surat pemberitahuan dari UNESCO telah diterima oleh tim Geopark Nasional Rinjani.
Surat tersebut menyatakan bahwa Gunung Rinjani telah diverifikasi dan akan terdaftar sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).

“Kita tinggal menunggu ketok palunya nanti saaat sidang executive board berikutnya tanggal 4-17 April 2018,” papar delegasi Indonesia untuk UNESCO Tubagus Ahmad Fauzi Soelaiman dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pengumuman Gunung Rinjani sebagai UGG pada April mendatang nantinya akan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat pada September 2018 di Geopark Adamelo Brenta, Italia.

Tentu bukan hal yang mudah untuk bisa berhasil diakui oleh UNESCO Global Geopark karena ada syarat khusus yang harus dipenuhi. Lanskap yang ingin lolos sebagai UGG harus mempunyai efek global yang signifikan dan dilindungi secara berkelanjutan.

Langkah konservasi yang diambil juga harus melibatkan penduduk lokal. Dan, saat ini Indonesia sudah memiliki dua lanskap alam yang ditetapkan sebagai UGG, yakni Geopark Gunung Batur, Bali, dan Geopark Gunung Sewu, Jawa Timur.

Jumlah total UNESCO Global Geopark saat ini mencapai 127 situs di 35 negara. Angka ini jelas akan bertambah dengan masuknya Gunung Rinjani ke dalam daftar tersebut.

Rinjani bukan satu-satunya situs alam di Indonesia yang akan ditasbihkan sebagai UNESCO Global Geopark tahun ini. Karena Geopark Ciletuh Pelaburan Ratu dikabarkan juga akan ditetapkan di waktu yang bersamaan.

Keanggotaan UGG dibatasi selama 4 tahun. Setelah itu, tiap 4 tahun Geopark tersebut akan dievaluasi sesuai prosedur dan kriteria UGG.

Sumber: https://kumparan.com/@kumparantravel/gunung-rinjani-akan-terdaftar-sebagai-global-geopark-unesco-tahun-ini#GqAKPREwFRxupbs9.99

]]>
Kawasan Saribu Rumah Gadang Menuju Warisan Dunia https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/kawasan-saribu-rumah-gadang-menuju-warisan-dunia/ Thu, 18 Jan 2018 11:12:30 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13349 REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAR — Capaian sebagai kampung adat terpopuler pada Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017 bukan akhir dari perjuangan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat untuk memopulerkan dan mengembangkan objek wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang. Mimpi Solok Selatan kini bagaimana agar destinasi wisata dengan ratusan rumah adat Minangkabau dari pelbagai ragam bentuk dan suku ini bisa diakui dunia, menjadi situs warisan dunia.

Tak lama selang raihan anugerah tingkat nasional itu dalam genggaman, Bupati Muzni Zakaria didampingi oleh pegiat pariwisata Sumbar Yulnofrins Napilus dan peneliti arsitektur Minangkabau Dr Ir Eko Alvares Z serta dosen arsitektur Dr Jonny Wongso terbang ke “Negeri Jiran”, Malaysia, untuk berkunjung ke Universitas Malaya.

Di universitas ternama di Malaysia itu, bupati dua periode ini mempresentasikan objek wisata yang berada di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu itu.

Dalam presentasi itu dihadiri oleh Dekan Fakultas Alam Bina Universitas Malaya, Profesor Dr. Yahya Ahmad, pakar budaya Profesor Emiratus Ezrin Arbi, Dekan Fakultas Sastera dan Sains Sosial Profesor Madya Dr Hanafi Hussin, dan sejumlah pakar Universitas Malaya lainnya.

Dipilihnya tim dari Universitas Malaya sebagai lembaga yang mendampingi daerah itu untuk membawa Kawasan Saribu Rumah Gadang ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco), karena Prof Yahya Ahmad bersama tim telah mampu mengantarkan Penang, Malaka menjadi warisan dunia. Belakangan, mereka juga berperan aktif membantu Kota Ahmadebad India dan Maldive.

Dalam pertemuan itu, menurut Pelaksana Tugas Kepala Bagian Humas Sekretaris Daerah Pemkab Solok Selatan Firdaus Firman, Prof Yahya Ahmad mengungkapkan ada 10 kriteria yang digunakan oleh UNESCO untuk menetapkan situs warisan budaya (world heritage).

Apabila ada satu atau dua saja syarat yang kuat maka sudah bisa diterima oleh UNESCO. Menurut Prof Yahya, imbuhnya, Kawasan Saribu Rumah Gadang memiliki tiga kriteria yang cukup kuat sehingga peluang Saribu Rumah Gadang sangat bagus.

Ketiga kriteria tersebut adalah memiliki latar belakang budaya tradisional, tipologi bangunan dengan arsitektur yang unik, dan perkampungan tradisional yang masih hidup serta berlaku di lingkungan tersebut.

Untuk menindaklanjuti pertemuan di Malaysia tersebut, tim berjumlah tujuh orang yang terdiri atas profesor dan doktor dari Universitas Malaya akan berkunjung ke Kawasan Saribu Rumah Gadang pada akhir Januari.

Kemudian akan diselenggarakan seminar budaya dan arsitektur pada pertengahan 2018 yang nantinya menjadi dasar pengajuan untuk situs warisan dunia.

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria menyebutkan setelah kunjungannya pada awal Desember 2017, tim Universitas Malaya bakal meninjau langsung Kawasan Saribu Rumah Gadang pada akhir Januari. “Mereka bakal melihat langsung ke Kawasan Saribu Rumah Gadang pada 31 Januari. Cuma sehari di Solok Selatan,” sebutnya.

Dari hasil kunjungan mereka, akan diketahui hal-hal mana yang kurang dan perlu diperbaiki terkait dengan upaya meraih status warisan dunia itu.

Di lain sisi, pemerintah setempat telah menerbitkan peraturan tentang kawasan cagar budaya untuk Kawasan Saribu Rumah Gadang. Kini, pihaknya tengah mengajukan kepada provinsi agar kampung adat yang berada di Nagari Koto Baru menerbitkan peraturan serupa. “Peraturan cagar budaya sudah kami terbitkan, sekarang kami usulkan ke provinsi,” ujarnya.

Penerbitan peraturan tentang cagar budaya ini agar pemerintah memiliki dasar hukum saat akan menggelontorkan anggaran untuk pengembangan kawasan yang kini telah menjadi ikon pariwisata daerah itu.

Sesuai pendataan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar, di kawasan itu terdapat 125 rumah gadang serta sejumlah bangunan yang layak ditetapkan sebagai benda cagar budaya.

Redaktur: Yudha Manggala P Putra

Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/01/17/p2p0iv284-kawasan-saribu-rumah-gadang-menuju-warisan-dunia

]]>
Jonan Resmikan Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/jonan-resmikan-pusat-informasi-geopark-nasional-kaldera-toba/ Thu, 18 Jan 2018 11:00:54 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13346 Danau Toba di Sumatera Utara merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia yang unik dan tak ternilai. Sebagai danau terluas di Indonesia, namanya harum, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tapi, sebenarnya bagaimana danau Toba ini terbentuk? Jawabannya bisa diketahui di Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba.

Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba ini diresmikan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Rabu (18/1). Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba dibangun atas kerjasama Badan Geologi dan Pemerintah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Bangunan seluas 17 meter x 8 meter ini berada di kawasan Pagoda Pantai Bebas, Panggung Pertunjukan Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Parapat. Lahan dan bangunan disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun, sementera pengisian materi informasi dilakukan oleh Kementerian ESDM melalui Badan Geologi.

Keberadaan Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba sangat strategis dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia mewujudkan Kaldera Toba sebagai anggota Unesco Global Geopark yang prosesnya sudah dimulai sejak 2011. Tujuan pembangunan Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait informasi keragaman Geologi Kaldera Toba, keragaman hayati, dan budaya yang menjadi syarat sebuah geopark. Informasi ini merupakan bagian dari pendidikan kepada masyarakat yang dapat menumbuhkan rasa cinta untuk melindungi warisan geologi dan sadar terhadap pentingnya pelestarian bumi.
Dalam sambutan peresmian, Jonan berharap Pusat Informasi ini menjadi pusat informasi yang berkelas dan berstandar internasional. “Kami akan terus membantu Pemkab Simalungun untuk mengisi dan mengoperasikan Pusat Informasi ini,” kata Jonan.

Tak ada yang bisa memungkiri keindahan Danau Toba. Danau Toba yang memiliki luas 1.130 km2 dengan kedalaman maksimum 550 meter ini juga tidak dimiliki negara lain. Karena itu, menurut Jonan, Danau Toba layak menjadi Unesco Global Geopark. “Tantangan terpenting untuk para bupati yang berada di kawasan ini adalah bagaimana bisa memfasilitasi kawasan ini sebagai pusat turisme sehingga bisa menjadi sumber mata pencaharian yang baik dan langgeng,” kata Jonan.

Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar menjelaskan pembangunan Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba merupakan kerjasama Badan Geologi dengan Pemkab Simalungun dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Pemerintah daerah menyediakan lahan dan bangunan, sementara Badan Geologi mengisi materinya, termasuk fasilitas multimedianya.

“Tujuan ini dibangun untuk memberikan penyebaran informasi dan pemahaman mengenai kekayaan alam di sekitar Kaldera Toba. Saya yakin Pusat Informasi ini akan menambah daya tarik wisatawan untuk datang ke Danau Toba, sehingga bisa menaikkan ekonomi daerah,” kata Rudy.

Menurut Rudy, sejak tahun 2011, Badan Geologi sudah melakukan inventarisasi geosite di kawasan Toba. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam pengajuan Danau Toba sebagai Unesco Global Geopark. Saat ini, proses ini masih terus berlangsung, bahkan dalam waktu dekat akan dilakukan asesmen kembali oleh Unesco. Rudy berharap Pemerintah Daerah bisa berperan lebih dalam proses ini.

Hadir dalam peresmian ini Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung, Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga, Bupati Toba Samosir (Tobasa) Darwin Siagian, dan beberapa pejabat lainnya.

Dalam peresmian ini ditandatangani naskah serah terima Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba antara Rudy dengan Amran Sinaga. Dilakukan juga penandatanganan prasasti peresmian oleh Jonan. Gunting pita juga dilakukan Jonan sebagai penanda bahwa Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera resmi dioperasikan. Setelah itu Jonan dan para pejabat meninjau bagian dalam gedung dan dan melihat langsung materi-materi informasi.

Di Pusat Informasi ini, disediakan banyak informasi, antara lain mengenai bagaimana Danau Toba terbentuk, evolusi Kaldera Toba, Super Volcano Toba, Geosite-geosite, keragaman geologi, keragaman flora dan fauna, kearifan lokal, dan informasi wisata. Informasi dikemas dalam bentuk teks, foto, infografis dan multimedia.

Asal usul terbentuknya Danau Toba dan deskripsinya bisa sangat jelas diketahui di Pusat Informasi ini. Dijelaskan bahwa danau ini terbentuk berawal dari letusan dahsyat gunung api di Sumatera Utara 74.000 ribu tahun silam, yang kemudian membentuk sebuah kaldera yang sangat luas dan menyisakan tinggalan keragaman geologi yang unik di sekitar kaldera. Letusan Dahsyat itu mengakibatkan bumi dilanda musim dingin yang berkepanjangan dan menyebabkan kematian dan kepunahan sebagian makhluk hidup.

Letusan katastrofik menyisakan lekukan cukup dalam di dasar kaldera yang berisi air membentuk danau toba seluas 1.130 km2 dengan kedalaman maksimum 550 meter. Peristiwa geologi pasca pembentukan kaldera terjadi pengangkatan sebagian dasar danau ke permukaan membentuk Pulau Samosir. Dinding Kaldera Toba yang luasnya mencapai 3.658 km2 berada di delapan Kabupaten yakni Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hansudutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Simalungun. Keberadaan Pulau Samosir di Danau Toba pada ketinggian 900 meter di atas muka laut menjadikan Samosir sebagai Pulau di dalam Pulau.

Kaldera Toba yang sangat menarik dan unik ini seharusnya bisa mengangkat Kaldera Toba sebagai destinasi wisata dunia selain Pulau Bali yang lebih populer sejak dulu. Dari Sisi Geopark Kaldera Toba juga bisa mengikuti Jejak dua geopark Indonesia di tingkat dunia yakni Geopark Kaldera Batur dan Geopark Gunung Sewu.

Pewarta: Ochi Amanaturrosyidah
Editor: Arifin Asydad

Sumber berita dan gambar fitur: https://kumparan.com/@kumparannews/jonan-resmikan-pusat-informasi-geopark-nasional-kaldera-toba-simalungu#V124wvvVa1IQv46R.99

]]>
Kabar Gembira! Indonesia Akan Punya 2 Geopark Baru https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/kabar-gembira-indonesia-akan-punya-2-geopark-baru/ Wed, 17 Jan 2018 10:31:36 +0000 http://kwriu.kemdikbud.go.id/?p=13333 Jakarta – Indonesia bakal memiliki dua UNESCO Global Geopark (UGG) setelah Batur dan Gunung Sewu. Keduanya adalah Rinjani Lombok dan Ciletuh Pelabuhan Ratu.

Penetapannya sendiri akan dilakukan pada bulan April 2018 dan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat di bulan September di Adamelo Brenta Geopark, Italy.

“Penyerahannya itu pada acara konferensi Unesco Global Geopark. Full report dari Dewan UGG (UGG Council) memang sudah dikeluarkan, di sana Rinjani di-endorse/ direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark,” ujar DPH Geopark Rinjani, Meliawati pada detikTravel lewat pesan singkat, Rabu (17/1/2018).

“Sebelumnya sudah ada Batur UGG & Gunung Sewu UGG. Tambah 2 (Ciletuh-Pelabuhan Ratu dan Rinjani-Lombok), jadi Indonesia akan punya 4 UGG,” tambah dia.

Untuk diketahui, Geopark Rinjani Lombok itu tidak sama dengan TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani). Deliniasi Geopark seluas 2.800 kilometer persegi atau setengah Pulau Lombok dengan Gunung Rinjani sebagai pusat geopark

“Di dalam Rinjani Geopark ada wilayah lain seperti TWA Kerandangan, TWA Suranadi, dan Konservasi Perairan Laut Nasional 3 Gili masuk ke dalam wilayah geopark,” jelas Meli.

Keanggotaan UGG dibatasi selama 4 tahun. Setiap 4 tahun akan ada revalidasi atau semacam evaluasi untuk setiap geopark, apakah masih sesuai dengan kriteria UGG atau tidak.

“Kalau masih sesuai akan mendapat perpanjangan keanggotaan selama 4 tahun berikutnya. Seperti Batur mendapat status di tahun 2012 dan tahun 2016 direvalidasi, tahun 2017 kemarin terima sertifikat kembali. Kalau Sewu di tahun 2015,” pungkas dia. (msl/rdy)

Oleh: Ahmad Masaul Khoiri (Redaksi Travel)

Sumber: https://travel.detik.com/travel-news/d-3819869/kabar-gembira-indonesia-akan-punya-2-geopark-baru

]]>