Jakarta – Pianis jaz belia dari Indonesia, Joey Alexander (12 tahun), masuk dalam daftar calon penerima (nominasi) penghargaan bergengsi di dunia industri musik di Amerika Serikat, Grammy Awards ke-58, yang diumumkan pada Senin (7/12) oleh panitia di situs grammy.com.
Penganugerahan penghargaan Grammy ke-58 akan diselenggarakan pada 15 Februari 2016 di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Acara malam tersebut akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi CBS.
Joey dilihat banyak pihak sebagai anak ajaib di bidang musik jaz. Bahkan, keajaibannya itu telah diulas di banyak media Amerika, termasuk surat kabar The New York Times dan Daily Telegraph, televisi CNN, WCBS, dan NBC News, serta majalah musik Down Beat.
Bocah kelahiran Bali pada 26 Juni, 2003 itu, belajar memainkan musik jaz secara otodidak, mulai usia enam tahun. Pada usia ke-9 tahun, ia memenangi penghargaan Grand Prix pada kompetisi musik jaz semua umur Master-Jam Fest di Odessa, Ukraina. Kompetisi itu diikuti oleh 43 musisi dari 17 negara.
Joey pertama kali muncul di muka publik ketika diundang oleh UNESCO pada Desember 2011 di Jakarta untuk bermain piano tunggal di depan Herbie Hancock, musisi jaz legendaris Amerika. Satu tahun kemudian, Joey tampil bersama bandnya di Java Jazz Festival.
Keajaiban Joey dilirik oleh Wynton Marsalis, musisi jaz berpengaruh di Amerika Serikat, yang juga merupakan direktur lembaga pertunjukan prestisius di New York, Jazz at Lincoln Center. Wynton pun mengundang Joey, yang saat itu berusia 10 tahun, pada Mei 2014, untuk tampil dalam pertunjukan musik yang digelar di gedung Jazz at Lincoln Center.
Permainan Joey pada saat itu disambut dengan kekaguman publik. Bahkan, The New York Times menyebut penampilan Joey sebagai sensasi semalam. Sedangkan Down Beat menyebutnya sebagai anak ajaib.
Sejak saat itu, Joey kerap diundang untuk tampil di berbagai panggung bergengsi di luar negeri, termasuk Montreal International Jazz Festival, Copenhagen Jazz Festival, New Port Jazz Festival, Rochester Jazz Festival, Apollo Theater, dan Arthur Ashe Learning Center. Sejak 2014, Joey dan keluarganya pun memutuskan untuk bermukim di kota New York.
Oleh: Abdul Muslim (Antara)