Bandung -Pemerintah melalui Tim Revitalisasi Museum Kegeologian dan Pengembangan Geopark, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan kawasan Ciletuh di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sebagai Taman Bumi Nasional. Kawasan yang terbentang seluas 36 ribu hektare ini memiliki kekayaan geologis yang unik dengan masa pembentukan 100 juta hingga 65 juta tahun lalu, sembilan air terjun, dan tebing besar yang membentuk amphitheater.
Ketua Tim Revitalisasi Museum Kegeologian dan Pengembangan Geopark, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Yunus Kusumahbrata mengatakan, pihaknya menerima dokumen pengusulan kawasan Taman Bumi Nasional Ciletuh sejak tanggal 11 November 2015 lalu.
Sebelumnya, sambung Yunus, sudah ada lima kawasan taman bumi nasional di Indonesia, masing-masing, Taman Bumi Gunung Rinjani, Taman Bumi Kaldera Toba, Taman Bumi Merangin Jambi, Taman Bumi Gunung Batur, dan Taman Bumi Gunung Sewu. Dua kawasan terakhir statusnya sudah meningkat menjadi taman bumi dunia (Global Geopark) yang ditetapkan oleh UNESCO, lembaga internasional bidang pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa.
“Kita berharap Ciletuh bisa ditetapkan (sebagai global geopark) pada tahun 2017 nanti,” kata Yunus di Bandung, Selasa (22/12).
Seiring rencana itu, pemerintah sudah mengundang tim advisory mission dari UNESCO. Guy Martini, anggota tim tersebut mengusulkan, agar pemerintah dapat memperluas kawasan geopark itu hingga ke Pantai Palabuhan Ratu yang selama ini sudah menjadi salah satu kawasan wisata pantai ternama di Jawa Barat.
“Salah satu saran dan penting adalah menambah kawasan yang terintegrasi dengan Pelabuhan Ratu, lokasi wisata yang punya daya tarik turis besar. Sehingga bisa menarik lebih banyak kunjungan,” kata Guy usai melakukan kunjungan lapangan selama tiga hari di Ciletuh.#
Oleh: Adi Marsiela (Suara Pembaruan)