Indonesia akan Mengajukan Dokumen Sukarno ke UNESCO

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia akan mengajukan dokumen Sukarno atau Sukarno Papers sebagai salah satu ingatan kolektif dunia (Memory of the World/MoW) oleh UNESCO pada 2018.

“Kami berniat mengajukan dokumen Sukarno karena pemikiran-pemikirannya yang luas terkait internasionalisme, kemanusiaan dan juga ideologi bangsa, itu sangat penting dan harus diketahui masyarakat, tidak hanya masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat internasional,” kata Kepala Arsip Nasional RI Mustari Irawan di Jakarta, Senin (11/12).

Dia mengatakan saat ini pihaknya bersama beberapa pakar dan sejarawan sedang menyusun dokumen-dokumen apa saja yang akan disertakan dalam Sukarno Papers tersebut. Selain itu, ANRI juga akan menelusuri arsip-arsip mengenai Sukarno kebeberapa negara seperti Serbia, Amerika dan Aljazair.

ANRI optimis dokumen tersebut dapat diterima sebagai ingatan kolektif dunia. Selain dokumen Sukarno, Indonesia juga akan mengajukan kembali arsip Gerakan Non-Blok (GNB) yang sebelumnya telah diajukan namun belum berhasil mendapat pengakuan.

“Gerakan Non-Blok adalah lanjutan dari Konferensi Asia Afrika, arsip Konferensi Asia Afrika sudah mendapatkan pengakuan sebagai ingatan kolektif dunia, nah sekarang kami sedang usahakan untuk arsip Gerakan Non-Blok,” kata dia.

Gerakan Non-Blok dibentuk di Yugoslavia (sekarang Serbia) oleh lima pemimpin dunia pada 1961, salah satunya presiden pertama Indonesia Sukarno. Agar dokumen ini diterima oleh UNESCO, Indonesia berencana melengkapi arisp-arisp yang akan diajukan, sebelumnya arsip Gerakan Non-Blok hanya diajukan oleh Indonesia dan Serbia.

“Kita akan berupaya mencari dokumen-dokumen pendukung dari negara-negara lain, memang kesulitannya karena arsip-arsip tersebut tidak disimpan di arsip nasional mereka, tetapi di simpan di Kementerian Luar Negeri negara tersebut,” kata dia.

Jika cara itu tidak berhasil, Indonesia dan Serbia tetap akan mengajukan dokumen Gerakan Non-Blok tersebut. “Mungkin kita akan menyerahkan arsip pada periode awal terbentuknya Gerakan Non-Blok saja,” kata dia.

Redaktur: Nidia Zuraya

Sumber gambar fitur: Majalah LIFE (sebagaimana yang dikutip di http://arsipindonesia.com/hikayat-nusantara/orde-baru/di-balik-pidato-si-bung/)

Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/12/11/p0ssdn383-indonesia-akan-mengajukan-dokumen-sukarno-ke-unesco