“Sebagian memang ada di Belanda, ini yang memang kita harus cari itu. Dulu itu seperti apa sih Kota Lama itu.”
Merdeka.com, Jawa Tengah – Pemerintah Kota Semarang sedang mengumpulkan data sejarah Kota Lama dalam bidang perdagangan. Data sejarah tersebut akan disampaikan kepada Unesco pada 2018 nanti untuk proses seleksi World Heritage UNESCO.
“Alhamdulillah Kota Lama masih masuk list World Heritage Unesco, dimana tahun 2018 kita diminta untuk menyampaikan dokumen-dokumen yang berisi tentang sejarah Kota Lama,” ungkap Hevearita Gunaryanti Rahayu Wakil Walikota Semarang sekaligus Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPKKL), Kamis (2/3).
Ia mengungkapkan, Kota Lama tidak hanya memiliki potensi dalam bidang pariwisata, namun, melihat dari sejarah panjangnya, bidang perdagangan juga merupakan potensi lain yang ada di Kota Lama sehingga menjadikan Kota Semarang sebagai pusat perdagangan.
“Kota Lama ini tematiknya mau apa sih, karena kemarin kalau kita melihat hanya untuk pariwisata kan sayang, memang harus ada syarat-syarat untuk menjadi tematiknya apa. Akhirnya kami memilih untuk masalah perdagangan gula, karena Kota Semarang ini kan kota terbesar perdagangan termasuk salah satunya gula,” paparnya.
Sebelum Kota Lama Semarang ini, sebelumnya Indonesia memiliki dua kandidat cagar budaya warisan dunia yang akan diakui Unesco yaitu Sawahlunto yang ada di Sumatera Barat dan Kota Tua Jakarta. Namun, keduanya gugur karena kurang lengkapnya data yang ada.
“Kami diminta untuk 2018 untuk dokumen dan nanti 2019 februari akan diumumkan, kita bisa masuk nomine apa tidak, karena kemarin seperti Sawahlunto dan Kota Tua (Jakarta) itu dicoret karena kekurangan data,” ujarnya.
Berkaca dari hal tersebut, saat ini Pemkot semarang sedang bekerja keras mengumpulkan data terkait Kota Lama bahkan hingga ke Belanda dimana data-data lengkap tentang Kota Lama disimpan.
“Sebagian memang ada di Belanda, ini yang memang kita harus cari itu. Dulu itu seperti apa sih Kota Lama itu,” katanya.
Selain terkait data, di tahun anggaran 2017 ini juga telah dianggarkan dana senilai Ro 45 miliar untuk merevitalisasi Kota Lama. “Alhamdulillah dari PUPR mendapatkan 40 miliar, kemudian dari provinsi 5 miliar, 45 miliar insyaallah tahun 2017 itu sudah kelihatan lah Kota Lamanya,” tambahnya.
Galeri foto terkait: Pertemuan dengan Wakil Walikota Semarang beserta Tim 2017